Assalamualaikum
wr.wb. Hari ini kita akan membahas salah satu makanan khas dari Padang, Kenapa
saya ambil padang? karena Salah satu makanan khas padang saat ini menjadi makanan
yang dinobatkan sebagai makanan terlezat di dunia oleh CNN. Dengan publikasi
itu membuat makanan ini makin dikenal lagi secara internasional. Pastinya
bangga sebagai warga Indonesia mempunyai makanan yang bisa Go Internasional.
Mari kita Bahas Gan!
1. Rendang, tentu kita tidak asing lagi mendengar nama ini, jika kita menjumpai rumah makan padang di tempat tempat tertentu pasti kita sudah tidak asing dengan nama ini kan, apalagi ketika Lebaran sang nenek pasti membuat kan saya Rendang untuk keluarga dirumah. Rendang juga ternyata mempunyai Asal usul, Mari kita simak.
Asal-usul Rendang Padang ditelusuri berasal dari Sumatera, khususnya Minangkabau. Bagi masyarakat Minang, Rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang dihidangkan dalam berbagai acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya. Rendang merupakan masakan/makanan khas Daerah Sumatra Barat. Kini rendang sudah terkenal di seluruh Indonesia bahkan kelezatannya sudah sampai ke dunia International. Hal ini terbukti dengan dinobatkannya rendang “Sumatera Barat” sebagai makanan paling lezat di dunia oleh survei yang dilakukan oleh CNN. Bahkan, Burger King pernah membuat Rendang Burger pada tahun 1987.
Dari mana asal-usul masakan rendang? Catatan mengenai rendang sebagai kuliner tradisional Minang mulai ditulis secara massif pada awal abad ke-19. Namun, menurut sejarawan dari Universitas Andalas, Padang, Gusti Asnan, rendang patut diduga telah ada sejak abad ke-16. Ia menjelaskan beberapa literatur yang tertulis di abad ke-19 menyatakan, masyarakat Minang di wilayah darek (darat) biasa melakukan perjalanan menuju Selat Malaka hingga ke Singapura yang makan waktu sekitar satu bulan melewati sungai. Karena sepanjang perjalanan tidak ada perkampungan, para perantau menyiapkan bekal makanan yang tahan lama, yaitu rendang. Berdasarkan penafsiran sejarah, Gusti menduga, cara yang sama dilakukan orang Minang pada abad ke-16 ketika meneroka (membuka kampung baru) di pantai timur Sumatera hingga Malaka, Malaysia, dan Singapura. ”Ada kemungkinan, masakan tahan lama seperti rendang sudah ada pada saat itu. Pada masa itu, perjalanan bisa makan waktu berbulan-bulan,” ujarnya. Gusti menyebutkan, catatan Kolonel Stuers juga menulis tentang kuliner dan sastra pada 1827. Catatan itu, katanya, banyak memunculkan secara implisit deskripsi tentang alam, budaya dan kearifan lokal, serta tradisi yang identik dengan Minang. Kuliner yang tertulis secara implisit pun diduga kuat mengarah pada rendang. Dalam sumber-sumber Belanda pernah muncul istilah makanan yang dihitamkan dan dihanguskan, yang dapat ditafsirkanmerupakan teknik pengawetan. Menurut Gusti, dulu masyarakat tradisional mengawetkan makanan menggunakan metode pengasapan dan pengeringan. Pengasapan dan pengeringan dilakukan dengan memasak demikian lama. ”Rendang kalau dilihat dari proses pembuatannya memang memasak dalam waktu lama sampai kuahnya kering,” katanya. Rendang sendiri berasal dari kata ”merandang”, memasak santan kelapa sampai mengering perlahan.
Sumber : http://rendangmama.com/rendang-padang-berasal-dari-sumatera-barat-atau-india
2. Dendeng
Batokok, tidak kalah dengan Rendang, Dendeng Batokok juga salah satu makan yang
bahan dasar nya Daging ini salah satu makanan khas Dari Padang.
Sejarah masakan Dendeng Batokok berawal dari nama tokok yang berarti pukul dalam bahasa Minang, di mana cara memasak makanan ini adalah dengan dipukul-pukul hingga bahan daging tersebut menjadi halus. Untuk proses pembuatannya, daging sapi yang telah diiris kemudian dipukul-pukul dengan menggunakan alat yang disebut cobek, hal tersebut dilakukan agar daging sapi tersebut menjadi lembut dan tidak kenyal. Selanjutnya daging tersebut dimasak dengan menggunakan berbagai macam bumbu dapur, seperti cabai hijau, cabai merah, kunyit, santan, dan garam. Pemilihan daging sapi yang baik untuk masakan dendeng batokok adalah pada bagian paha atas atau bagian dekat ekor, karena dapat memberikan cita rasa yang nikmat dan tidak terlalu keras.
Sejarah masakan Dendeng Batokok berawal dari nama tokok yang berarti pukul dalam bahasa Minang, di mana cara memasak makanan ini adalah dengan dipukul-pukul hingga bahan daging tersebut menjadi halus. Untuk proses pembuatannya, daging sapi yang telah diiris kemudian dipukul-pukul dengan menggunakan alat yang disebut cobek, hal tersebut dilakukan agar daging sapi tersebut menjadi lembut dan tidak kenyal. Selanjutnya daging tersebut dimasak dengan menggunakan berbagai macam bumbu dapur, seperti cabai hijau, cabai merah, kunyit, santan, dan garam. Pemilihan daging sapi yang baik untuk masakan dendeng batokok adalah pada bagian paha atas atau bagian dekat ekor, karena dapat memberikan cita rasa yang nikmat dan tidak terlalu keras.
Sekian untuk Pembahasan Kita Tentang Masakan Padang, Ditunggu Pembahasan Selanjutnya Gan. Wassalamu Alaikum wr.wb.
Makassar, 12 September 2017


0 komentar:
Posting Komentar