Assalamualaikum
wr.wb. Kita lanjut lagi Pembahasan minggu ini Yaitu tentang Ingredient yang
biasa kita gunakan di Dapur, Tidak banyak dan semoga bermanfaat. Simak Gan!
1. Khamir/Yeast Khamir mungkin merupakan salah satu organisme yang dipelihara
paling awal. Manusia menggunakan khamir untuk fermentasi dan pembuatan roti.
Arkeologis menemukan batu penggiling dan ruang pembuatan untuk roti yang
dikembangkan dengan khamir juga gambar bakery dan brewery berumur
4000 tahun. Pada tahun 1680, Anton Van Leeuwenhoek pertama kali mengamati
khamir dengan mikroskop, namun pada saat itu khamir tidak dianggap sebagai
organisme yang hidup, namun hanya sebagai struktur berbentuk globula. Pada tahun 1857, mikrobiologis Perancis,
Louis Pasteur membuktikan dalam tulisannya yang berjudul "Mémoire sur
la fermentation alcoolique" bahwa fermentasi alkohol dilakukan oleh
khamir yang hidup dan bukan merupakan katalis kimiawi. Pasteur menunjukkan
bahwa dengan memberikan gelembung oksigen ke dalam larutan berisi khamir,
pertumbuhan sel dapat meningkat, namun proses fermentasi terhambat, pengamatan
tersebut disebut Pasteur effect.
Pada akhir abad ke-18, dua galur khamir digunakan dalam pembuatan bir
diidentifikasi: Saccharomyces cerevisiae, yang disebut ‘’top-fermenting
yeast’’, dan Saccharomyces carlsbergensis, ‘’bottom-fermenting yeast’’. S. cerevisiae
telah dijual secara komersial oleh orang-orang Belanda untuk pembuatan roti
sejak 1780; sekitar tahun 1800 orang-orang Jerman juga mulai memproduksi khamir
dalam bentuk krim. Pada tahun 1825, sebuah metode telah dikembangkan untuk
menghilangkan cairan sehingga khamir dapat dijual dalam bentuk blok padat. Produksi
blok khamir dalam skala industry diperkuat dengan diperkenalkannya ‘’filter
press’’ pada tahun 1867. Pada tahun 1872, Baron Max de Springer mengembangkan
proses produksi khamir berbentuk granula yang digunakan sampai perang dunia I. Di
Amerika Serikat, khamir yang secara alami terdapat di udara digunakan secara
ekslusif sampai khamir komersial dipasarkan di Philadelphia, dimana Charles L.
Fleischmann memamerkan produk, prosedur pemakaian, dan roti yang dihasilkan.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Khamir
2. Tanaman lada (Piper nigrum
Linn) berasal dari daerah Ghat Barat, India. Demikian juga, tanaman lada
yang sekarang banyak ditanam di Indonesia ada kemungkinan berasal dari India.
Sebab pada tahun 110 SM – 600 SM banyak koloni Hindu yang datang ke Jawa.
Mereka itulah yang diperkirakan membawa bibit lada ke Jawa. Pada abad XVI, tanaman
lada di Indonesia baru
diusahakan secara kecil-kecilan (Jawa). Tetapi pada abad XVIII, tanaman
tersebut telah diusahakan secara besarbesaran (Anonim, 1980).
Lada adalah termasuk salah satu jenis tanaman yang telah lama diusahakan. Dan
hasilnya pun telah lama pula diperdagangkan dipasaran Eropa. Sehingga
perdagangan lada di Indonesia akhirnya dikenal di seluruh penjuru dunia. Lada
yang dipasarkan ke Eropa tersebut dibawa para pedagang lewat pusatpusat
perdagangan seperti Persia dan Arabia, Timur tengah dan Mesir. Di muka telah
diutarakan, bahwa tanaman lada telah lama diusahakan. Hal ini bisa dibuktikan,
bahwa semenjak tahun 372 SM, orang Yunani telah mengenal 2 jenis lada, yakni
lada hitam dan lada panjang atau cabe. Pada tahun 1290 telah diadakan pula hubungan
dagang lada antara Jawa dan Cina.
Laju perdagangan lada Indonesia ini lebih pesat lagi,
setelah Colombus pada 1492 bisa menemukan India Barat, di Kepulauan Timur yang
banyak rempah-rempahnya. Dana kemudian disusul Vasco da Gama yang menemukan
jalan baru, lewat ujung Afrika pada tahun 1498 (Anonim, 1980).
Pada abad pertengahan, lada merupakan raja perdagangan dan merupakan
rempah-rempah yang maha penting dan berharga pada waktu itu. Bahkan bagi
kerajaan Genua dan Venesia, lada menjadi sumber kekayaan, sebagai halnya minyak
tanah di Indonesia dewasa ini. Karena pada waktu itu lada dianggap sangat
berharga sehingga pada abad XIV dan XV, di Jerman lada tersebut dipergunakan
sebagai nilai tukar seperti halnya uang. Lada juga dipergunakan untuk membayar gaji
pegawai, pajak dan lain sebagainya (Anonim, 1980).
3. Garam adalah bahan/bumbu
masakan yang ditemukan hampir di semua peradaban. Diperkirakan awal munculnya
adalah sejak jaman neolitikum. Reay Tannahill dalam bukunya Food in History
menyebutkan bahwa produksi garam sudah dilakukan manusia pada jaman neolitikum
yaitu fase atau tingkat kebudayaan pada zaman prasejarah yang mempunyai
ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah,
pertanian menetap, peternakan, dan pembuatan tembikar. Tapi penggunaan 'rasa
asin' pada makanan sudah dilakukan manusia seribu abad sebelum manusia
memproduksinya pada jaman neolitikum tersebut. Sebelum ditemukan cara
memproduksi garam, manusia memberikan rasa asin pada makanannya dengan cara
diantaranya dengan menggunakan air laut, akan tetapi rasa tersebut akan segera
hilang saat selesai dimasak (dibakar).
Garam mulai diproduksi secara masal diperkirakan dilakukan pada milenium
pertama sebelum Masehi, di mana pada saat itu sudah berdiri pemerintahan Administratif
di China, Dinasti Ptolemy di Mesir dan Dinasti Sekulus di Persia.
gambar menunjukkan Muhammad
Shirin Maghribi (meninggal 1404) dengan Sultan Bayazid, seorang Kurdi
garam-penjual Tabriz, seperti yang terlihat digambar.
Sekian
untuk penjelasan Tentang Ingredient Minggu ini, Semoga Bermanfaat. Wassalamu
Alaikum wr.wb.
Makassar,
13 September 2017
Minggu, 13 Agustus 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



0 komentar:
Posting Komentar