Kamis, 09 Agustus 2018

Daily Activity Indonesian Version Minggu Pertama

Halo Di hari ketiga ini saya akan membuat Croissant dan Danish dikarenakan di semester ini saya full mendapat lagi basic pastry dan bakery. karena hari ini saya membuat Croissant dan Danish, pertama saya akan share dari manakah sejarah roti ini berasal. Simak Gaes.

Croissant adalah kue mentega, keripik, viennoiserie yang dinamai sabit sejarahnya bentuk. Croissant dan viennoiserie lainnya terbuat dari adonan ragi berlapis. Adonan dilapisi dengan mentega, digulung dan dilipat beberapa kali berturut-turut, kemudian digulung menjadi lembaran, dalam teknik yang disebut laminating. Proses ini menghasilkan tekstur berlapis, bersisik, mirip dengan puff pastry.

Roti berbentuk bulan sabit telah dibuat sejak zaman Renaissance, dan kue berbentuk bulan sabit mungkin sejak jaman dahulu. Croissant telah lama menjadi makanan pokok di Austria dan Prancis dan pâtisseries. Pada akhir tahun 1970-an, pengembangan adonan buatan pabrik, beku, sudah dibentuk tetapi belum dipanggang membuat mereka menjadi makanan cepat saji yang dapat baru dipanggang oleh tenaga kerja tidak terampil. Croissanterie secara eksplisit merupakan respons Prancis terhadap makanan cepat saji ala Amerika, dan pada 2008 30-40% croissant yang dijual di toko roti Prancis dan patisseri dipanggang dari adonan beku. Croissant adalah bagian umum dari sarapan kontinental di Perancis. Mereka sekarang lebih sering ditemukan dalam bentuk lurus daripada melengkung.


Pastry Danish sering dianggap sebagai pemogokan di kalangan pekerja roti di Denmark pada tahun 1850. Pemogokan itu menyebabkan pemilik toko roti menyewa pekerja dari luar negeri, di antaranya beberapa tukang roti Austria, yang membawa serta tradisi memanggang dan kue-kue yang baru. Kue Austria dari Plundergebäck segera menjadi populer di Denmark dan setelah perselisihan tenaga kerja berakhir, pembuat roti Denmark mengadopsi resep Austria, menyesuaikannya dengan selera dan tradisi mereka sendiri dengan meningkatkan jumlah telur dan lemak misalnya. Perkembangan ini menghasilkan apa yang sekarang dikenal sebagai kue Denmark.

Itu lah gaes sejarah singkat nya dari Croissant maupun Danish itu sendiri, Selanjutnya saya akan share step membuat kedua nya.





Croissant Dan Danish
- Tepung terigu         1 kg
- Gula                          90 gr
- Garam                     15 gr
- Ragi                          10 gr
- Telur                         2 pcs
- Susu                         600 ml
- Croissant Fat            600 gr

Croissant  dan Danish

-campurkan bahan kering terlebih dahulu kemudian yang basah terkahir, bertujuan agar semua bahan larut.
-uleni dia mix well sampai tidak ada menempel dough menempel ditangan kurang lebih 3 menit. Karena jika terlalu lama gluten akan bekerja dengan cepat suhu roti akan mengembang dan pori pori tidak jadi.
-Dusting table working dengan tepung kemudian uleni adonan di table working, make sure adonan dengan uleni sampai adonan tidak melengket lengket.
-lempengkan adonan agar gampang kita rolling pin adonan, kemudian keep dia selama 1 jam. Dan untuk membuat croissant sendiri untuk suhu nya tidak boleh lewat dari 25°C. Antara 20-25° C Maksimal. Lebih dari itu butter akan meleleh di dalam/Fat akan meleleh. Yang kita jaga agar butter tetap solid di dalam, dan ketikan butter/Fat melted atau soften makan adonan akan hancur dan pada saat di bake dia akan turun.

-untuk butter/fat nya sendiri kita akan bikin dengan ukuran 15×15cm kita rolling pin dan ketika melebar kita ukur lagi menjadi 17×17cm. karena kita membuat croissant dengan manual jadi perlu kita ukur agar butter/fat nya tidak berlebih maupun kurang. Kenapa kita harus seribet ini? Karena ini akan berpengaruh ketika kita akan laminasi adonan nanti nya. 

-setelan adonan di keep selama 1 jam kita rolling pin adonan sampai lebar nya menjadi 24×24cm dan usahakan seminimal mungkin kita menggunakan tepung
-kemudian kita letakkan butter/fat di atas adonan kemudian lipat dia kurang lebih dia akan berbentuk segi 4. Sesudah itu kita akan rolling pin dia dengan panjang dan lebar 60×20cm. Usahakan kita membolak-balik adonan agar kita hindari adonan menjadi lengket, dengan kita springkle tepung di setiap kita bolak balik adonan pada saat kita rolling pin adonan. Disini kita akan memakai teknik single untuk membuat croissant.
-kemudian kita wrap adonan dan kita keep dia di freezer kurang lebih 30-35 menit agar butter dan fat nya tidak soften.
-setelah kita keep di freezer kita rolling pin adonan lagi dengan panjang dan lebar 60×20cm dengan dusting tepung disela sela kita rolling pin dia agar butter/fat tidak keluar/bocor pada saat kita rolling pin. Pada step ini kita lakukan sebanyak 3 kali yaitu dimana kita keep di freezer kemudian rolling pin dia, kita lakukan 3 kali. Pada saat kita keep di freezer cukup dengan 30-35 menit. Kemudian pada saat rolling pin ketiga kalinya kita mengubah ukuran, yaitu 120×20cm yang dimana kita akan membagi 2 adonan untuk membuat Danish.
-setelah itu kita akan membuat segitiga sama kaki dengan adonan yang sudah kita bagi 2 untuk croissant. Dan untuk Danish sendiri kita topping di atas nya dengan pastry cream + buah buah segar kemudian kita gulung dia seperti menggulung sushi.
-untuk croissant sendiri yang sudah kita bikin tadi menjadi segitiga sama kaki kita robek sedikit di antara kaki segitiga, kemudian kita gulung sampai croissant membentuk 5 sisi pada gulungan nya. Dan untuk Danish setelah kita gulung, potong Danish kurang lebih lebar 2 jari. 
-proofing Danish dan croissant dalam waktu 2 jam di suhu 20-25°C.
-yang terakhir Bake dia dengan suhu 175°C dalam waktu 15 menit. Dan di 5 menit terakhir kita turunkan suhu menjadi 150°C.





0 komentar:

Posting Komentar